Senin, 29 Agustus 2011

Sharing Kamp Pengutusan Mahasiswa

Enam Hari Lima Malam

penuh perbincangan, penuh pemikiran...
penuh perasaan, penuh pertimbangan...
satu per satu terlewati dan terendapkan...
sesi demi sesi, formal, informal, dan dadakan...

hari satu, malam satu...
tiba dalam gelombang...
perkenalan dalam gelombang...
briefing dalam gelombang...
sebelum akhirnya makan dan beristirahat...
bersama teman sekamar...
yang semakin lama semakin terasa menjadi satu bagian...

hari dua, malam dua...
mengenang upacara khidmat itu, yang sering diikuti dulu...
lalu belajar dari Timotius...
yang selalu mengingat Firman Tuhan dalam segala hal...
dan selalu mengiingat seseorang yang menjadi teladan...
sebelum akhirnya kami bertemu dalam small group...
yang semakin hari semakin erat untuk menjadi satu...

hari dua, malam dua...
memandang Nehemia yang memperoleh beban dan kesungguhan hati...
untuk membangun sang tembok lambang harga diri...
sebelum akhirnya kami bertemu teladan nyata...
mereka yang berani membongkar kebobrokan bangsa...
dan mereka yang berani maju ke tempat yang terabaikan...
memberi rasa dan kesadaran dalam hati, pikiran, dan asa...

hari tiga malam tiga...
belajar lagi pada Nehemia yang tidak berhenti pada visi...
namun membuatnya menjadi nyata terlepas dari kondisi...
karena ada Tuhan yang pasti...
lalu kami mendengarkan mereka...
yang memberikan cara pandang...
tentang pekerjaan dan hubungannya dalam Tuhan yang juga bekerja...

hari tiga malam tiga...
berlangsung diskusi terbuka...
tentang hubungan antara penginjilan dan aktivitas sosial...
siapa mendukung siapa, siapa mencakup siapa...
tapi intinya, semua orang butuh Kabar Baik yang membebaskan...
Kabar Baik yang menyelamatkan dan mendasari kebaikan semua orang...
dan akhirnya sampailah kami di kapsel bidang ilmu di mana ilmu berjumpa Alkitab...

hari empat, malam empat...
Daniel dan teman-temannya memberikan teladan...
Daniel yang yakin dan tetap berkarya maksimal di dalam Tuhan...
walaupun berada jauh di negeri orang...
dan teman-temannya yang yakin dan tetap berpegang pada Tuhan...
percaya sepenuhnya pada otoritas-Nya dan kuasa-Nya...
dalam segala hal, dalam... segala... hal...

hari empat, malam empat...
muncul istilah cara pandang Kristen atau Christian worldview...
yang menunjukkan cara seorang beriman Kristen...
memandang pada dan bertindak di dunia ini...
berdasarkan prinsip dan keterkaitan pada empat hal...
penciptaan, kejatuhan, penebusan, dan penyempurnaan...
dan akhirnya sampailah kami di kapsel bidang praktika di mana praktik berjumpa Alkitab...

hari lima, malam lima...
Daniel kembali mengajarkan untuk tetap berintegritas penuh...
dalam berbagai tantangan, tetap sandarkan diri dan nilai-nilai pada Tuhan...
kemudian kami disadarkan tentang pentingnya komunitas...
yang menjaga, berkualitas, dan memberi kontribusi nyata...
dan kami juga disadarkan tentang alumni yang perlu mendasarkan tujuannya...
pada memuliakan Allah dan menikmati Allah selama-lamanya...

hari lima, malam lima...

kami belajar dari doa Daniel untuk pemulihan bangsanya...
di mana kami melihat mata rantai yang indah...
dari Firman, menjadi iman, menjadi doa, dan dijawab oleh Firman itu sendiri...
serta tidak lupa pada saat kami perlu meyakinkan diri...
terhadap panggilan dan beban kami yang dikuatkan selama hari-hari ini...

lalu akhirnya sampailah kami pada saat senyum, canda, dan tawa...
yang mana semua terngiang di sekitar kata-kata...
neneng, mentega dan roti, gayus tambunan, efek suara tawa yang aneh, seruan panaskan apinya dan efek apinya yang sangat luar biasa panas, serta tidak lupa persembahan kreatif dari teman-teman yang luar biasa...

hari enam...

Yusuf mengajarkan pada kami...
bahwa Allah ada di segala situasi dan kondisi...
apapun itu, baik maupun buruk...
untuk memelihara hidupku dan hidupmu...
sesuai dengan rencana-Nya yang terbaik dan indah...
namun kita perlu menjaga diri kita...
agar tetap berjuang dan jujur dan berserah dan percaya...

lalu pada akhir semua ini...
Yosua memberikan pelajaran berharga sebagai bekal akhir...
sesuai dengan tema Berkarya dalam Visi-Mu...
yaitu Tuhan dengan setia memberikan tiga hal pada kekasih-Nya yang diutus...
pertama, Visi Allah itu sendiri, yang perlu didengarkan...
kedua, Tuntunan Allah atau Firman Allah, yang perlu diperjuangkan dengan taat...
ketiga, Penyertaan Allah, yang dijanjikan-Nya selalu ada untuk kita...

***

selesaikah semua ini?...
mungkin iya bagi acaranya...
tapi tidak bagi kehidupan kita, hidup dalam arti yang seutuhnya...

karena sebelum momen ini, hidup kita tengah berlangsung...
dan saat momen ini, hidup kita pun sedang berlangsung...
lalu sesudah momen ini pun, hidup kita akan tetap berlangsung...

enam hari dan lima malam di tengah entah sekian lamanya hidup kita tentu tidak begitu berarti...
tapi enam hari dan lima malam ini menjadi sangat berarti karena Tuhan yang menyiapkan, melangsungkan, dan mengakhiri acara ini...
enam hari dan lima malam ini menjadi sangat berarti karena Tuhan masih percaya pada kita untuk dibekali dan dipersiapkan oleh-Nya...
dan tentu saja enam hari dan lima malam ini menjadi sangat berarti karena kalian semua, Teman-Teman...
sebagai teman-teman yang akan selalu saling :
membantu dan mengingatkan...
percaya dan jujur...
mendukung dan mendoakan...
menyemangati dan mempertimbangkan...
menegur dan mendorong...
menasihati dan mengevaluasi...
belajar dan memberi...
tentang segala hal yang sama-sama kita dapatkan...
selama enam hari dan lima malam ini...

itulah yang akan membuat enam hari dan lima malam ini menjadi suatu momen yang tidak akan pernah terlupakan...

^_^

Baca juga postingan lainnya di bawah ini :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar